TATA
IBADAH PERAYAAN NATAL OIKUMENE
SE-KABUPATEN
MANDAILING NATAL
27
Desember 2014
Tema : Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga. “tetapi
aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan
menjadi umatKu ” (Imamat 26:12)
Sub Tema : Bersama-Sama Mewujudnyatakan
Pembangunan Persaudaraan Sejati Di Atas Pengalaman Religius, Dengan Sikap
Mengasihi Dan Menghormati Di Kabupaten Mandailing Natal
1. PERSIAPAN IBADAH
a)
MC memberikan ucapan selamat
datang dan penjelasan tentang hal-hal yang
dianggap perlu
sehubungan dengan ibadah.
b)
Ibadah natal akan dimulai bila
seluruh Jemaat siap untuk beribadah dengan
saat teduh sejenak.
2. ACARA IBADAH
1. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No.
109: 1-3
1. Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Reff.Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
2. Terang yang
ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan! Reff...
3. Gembala
dipanggil dari padang raya, menuju
palunganNya yang rendah.
Kita pun turut bergegas ke sana! Reff......
2. Votum-Introitus:
P:
pemimpin J:Jemaat
P: Kebaktian
Natal oikumene ini dimateraikan di dalam nama Allah Bapa Khalik Langit dan Bumi
dan di dalam nama Yesus Kristus yang telah datang ke dunia dan di dalam nama
Roh Kudus yang membimbing kita berkenan kepada-Nya.
J: Amin
P: bangsa
yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang
diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Oleh sebab itu, marilah kita beribadah, sujud
menyembah dan nyanyikanlah nyanyian baru bagiNya, pujilah Dia hai orang-orang
yang dikasihiNya. Haleluya
J: 1
1 3 3
0 3 3
5 5 0
5 5 6 .
5 4 3 . .
Hale lu ya Ha le lu
ya Hale
lu..........ya
P: marilah kita berdoa
Ya
Allah bapa dari Yesus Kristus, Tuhan Kami yang telah lahir di Betlehem. Kami
puji namaMu yang kudus itu, karena Engkau telah melawat kami umatMu. Engkau
telah memindahkan kami dari kegelapan ke dalam terang dan memperdamaikan kami
dengan Engkau, sehingga kami dapat hidup dalam persekutuan keluarga dengan
Engkau. Hati kami penuh sukacita karena kebaikanMu. Ajarlah kami umatMu untuk
bersama-sama mewujudnyatakan pembangunan persaudaraan sejati melalui sikap kami
yang mengasihi dan menghormati di Kabupaten Mandailing Natal ini. Terimalah
ucapan syukur kami, yang telah Engkau kunjungi, di dalam diri anakMu, Yesus
Kristus Tuhan kami. Amin
3. Bernyanyi dari kidung Jemaat
No. 64: 1-2
1. Bila kulihat
bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak
putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun
memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun
memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
2. Ya
Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
‘ku
tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku
pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku
pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
4. Liturgi Berita Penciptaan:
P1: Naikkanlah pujian bagi Tuhan Allah yang maha
kuasa, yang telah menciptakan sekalian
alam beserta segala isinya. Dia menciptakan manusia dengan sempurna dan baik
adanya
P2: Ya, memang benar, oleh Firman Allah langit
telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya
segala tentaraNya, sebab Dia telah berfirman
maka semuanya jadi, Dia memberi perintah maka semuanya ada, sungguh agung Tuhan
kita.
J: Yang maha perkasa telah menciptakan
semuanya, indah, damai, rukun dan sentosa. Manusia pertama adam dan hawa hidup
berdampingan dengan mesra dan bahagia di taman firdaus, tak kekurangan sesuatu
apapun karena sang khalik menyediakan segala kebutuhan mereka.
P1: di taman firdaus pemberian Tuhan, adam dan
hawa hidup bahagia. Mereka hidup bebas dan menikmati panorama yang indah,
mencicipi segala buah dan makanan yang tersedia bagi mereka. Tetapi ada satu
larangan yang tidak boleh diambil dan memakan buah pohon pengetahuan yang baik
dan yang jahat supaya hidupnya abadi.
P2: oh...betapa indahnya, kebahagiaan hidup
mereka, tidak kurang sesuatu apapun,
kuasaNya penuh, segala mahluk damai dibawah
belaian tanganNya. Sungguh keagunganMu mengatasi segala-galanya.
J: tetapi apakah
kebahagiaan ini bertahan lama? Dan apakah kekuasaan mereka kekal?
P1+P2:
biarlah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan
dan
biarlah
ditumbuhkannya keadilan.
5. Fragmen liturgi Penciptaan
6. Koor Gereja HKI
7. Berita kejatuhan manusia dalam
dosa...:(LK: laki-laki; PR: Perempuan)
P1: tetapi manusia itu tidak dapat bertahan
dengan kekuasaannya. Adam dan Hawa tidak berhasil memelihara hubungannya dengan
pencipta semesta. Manusia dalam ruang penghukuman Allah. Tuhan memanggil
manusia itu, “ Adam...Adam..”
LK: lalu manusia itu menjawab: ketika Engkau
datang aku takut, aku pergi bersembunyi, perempuan yang Engkau berikan kepadaku
telah memperdayakan aku sehingga memakan buah itu.
P2: Adam telah melepaskan tanggungjawabnya pada
hawa teman sekerjanya itu. Jadilah perempuan menanggung beban yang berat. Hai
perempuan mengapa kau lakukan itu?
PR: Hawa pun melemparkan kesalahan itu dan
mengatakan ular itu yang melakukan tipu daya terhadap aku, sehingga aku
mengambil dan memakan buah itu, aku mohon pengampunan daripadaMu ya Tuhan.
J:
sifat manusia itu turun temurun
sampai sekarang, di mana manusia pandai untuk saling melepaskan
tanggungjawabnya. Manusia selalu berusaha untuk menghindari beban berat dan
ingin menyenangkan dirinya semata. Bagaimanakah nasib manusia?
P1: manusia itupun di usir dari
taman firdaus, kini tertutup sudah jalan ke pohon kehidupan.
P2: Tuhan telah memperlihatkan murkaNya dan
menutup Firdaus, yang ada hanya kesusahan dan penderitaan serta kematian yang
menanti mereka.
J: sekarang tiada lagi kehidupan, semua telah
sirna, luluh dalam penderitaan. Seluruh dunia telah bersemarak di atas bumi. Tiada lagi kebahagiaan, apalagi
kehidupan yang kekal, karena dosa mendiami hati manusia.
8. Liturgi Refleksi Sifat-Sifat
Kejahatan Manusia
9. Bernyanyi dari kidung jemaat
no 99 : 1-2
1. Gita sorga
bergema, “Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera
turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa,
bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar
Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib!
Gita sorga bergema,
“Lahir Raja mulia!”
2. Yang di
sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
lahir dalam
dunia dan Maria bundaNya.
Dalam
daging dikenal Firman Allah yang kekal;
dalam Anak
yang kecil nyatalah Imanuel!
Gita sorga
bergema, “Lahir Raja mulia!”
10. Pengakuan dan pengampunan
dosa:
P1:
pada perayaan natal ini, kami mengaku ya Tuhan bahwa sering kali kami hidup
sebagai Kristen yang hanya memuaskan diri sendiri. Sudah merasa puas bila telah
melakukan perayaan-perayaan ibadah dan memberikan kurban persembahan.
J: Tuhan Kasihanilah kami
orang yang berdosa ini.
P2: pelayanan dan pernyataan kasih kami lakukan
hanya sekedar saja, padahal engkau telah datang menjadi manusia mempersembahkan
hidupmu sepenuhnya demi keselamatan
kami pribadi lepas
pribadi
J: Tuhan ajarilah kami
mengenal kasihMu
P1: kami sering menjadi seorang kristen yang takut
dan pengecut, kami takut untuk menyaksikan kebenaran namaMu. Takut mewartakan
kasiMu, takut membela kebenaran dan keadilan.
PR: kami sering memperlihatkan
ddan mencari keiindahan duniawi yang fana
LK: terkadang kami tidak mampu
melawan godaan dan tipu muslihat iblis sehingga kami
jatuh kepada keinginan daging
dan menjadi hamba dosa.
J: Tuhan berikan keteguhan
iman kepada kami.
PR: kepedulian kepada orang miskin, orang-orang
terkantar, tuna susila sudah mulai hilang.
LK: kepedulian terhadap keadilan, sadisme, moral
dan penyakit sosial sudah tidak ditemukan lagi.
P2: sampai saat ini kami membeiarkan diri kami
larut dalam pekatnya dosa. Kami tak sadar bahwa kami telah jauh menyimpanng
dari kehendakmu, karena itu kami datang kepadamu dengan penuh penyesalan.
J: Tuhan ampunilah kami
====berdoa
dalam hati & musik mengalun mengiringi doa=====
P1: demikianlah Firman Tuhan: Aku telah menghapus
segala dosa pemberontakanmu, seperti kabut diterbangkan angin, dan segala
dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku telah menebus
Engkau.
P2: kemuliaan bagi Allah di tempat
yang maha tinggi.
J: Amin.
11. Bernyanyi dari Kidung Jemaat 119:1-3
1. Hai dunia,
gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu
terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur,
Bersama sama bersyukur!
2.
Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai
bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,
Bersoraklah
terus, bersorak-soraklah terus!
3. Janganlah dosa menetap di
ladang dunia,
Sejahtera penuh berkat
berlimpah s’lamanya,
Berlimpah s’lamanya, berlimpah-limpah
s’lamanya
12. Liturgi menyambut kelahiran
Kristus
13. Koor HKBP
14. Nubuat keselamatan: (PR.perempuan; LK. Laki-laki; S. semua)
P1: Setelah Allah menciptakan manusia, manusia
ingin hidup dan berjalan dengan
keinginannya sendiri.
Semua ingin menang sendiri tanpa memperdulikan sesamanya, di mana-mana terjadi
kekacauan, ketidakadilan, pemerkosaan hak azasi, ketidakharmonisan pergaulan,
sehingga setiap jalan beroleh menjadi jalan kehancuran dan kebinasaan.
J: tetapi karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini sehingga ia telah mengaruniakan Anaknya yang tunggal supaya
setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.
P2: Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan
Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu.
J: Sebab Tuhan sendirilah yang memberikan
suatu tanda, sesungguhnya seorang perempuan akan mengandung dan akan melahirkan
anak laki-laki dan menamakanNya IMMANUEL, akan menjadi raja damai dan
sejahtera.
P1: seorang Putra akan lahir bagi kita, lambang
pemerintah ada di atas bahuNya dan namaNya disebut orang penasehat yang ajaib, Allah
yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja damai dan kebenaran.
P2: Dia akan bertindak menggembalakan manusia
dalam kemegahan nama Tuhan Allah.
Dalam Dia Allah
kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan kita dan
melemparkan segala
dosa kita ke dalam samudra luas.
J: Dialah yang patut kita
muliakan di natal ini, ku buka hatiku menjadi tempat lahirnya
Tuhan
Yesus Kristus juruselamat kita. Amin
15. Bernyanyi dari kidung Jemaat
123: 1-2
1. S’lamat, s’lamat
datang, Yesus, Tuhanku! Jauh dari sorga
tinggi kunjunganMu.
S’lamat datang,
Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa
tiada taranya, Salam, salam!
2. “Kyrie
eleisson”: Tuhan, tolonglah! Semoga
kidung kami tak bercela.
BundaMu Maria
diberi karunia
Melahirkan Dikau
kudus dan mulia. Salam, salam!
16. Natal (kelahiran Kristus
Juruslamat dunia)
P1: marilah saudara-saudariku, persembahkanlah
syukur bagi Allah yang telah mengutus anakNya. Allah telah menjadi manusia untk
menebus dan mengangkat kita dari dunia yang fana supaya kita beroleh hidup yang
kekal.
P2: seorang bayi telah lahir di Betlehem, Dia telah
tinggal bersama-sama dengan kita sekarang, Dialah raja kemuliaan, Tuhan semesta
alam, Raja damai.
P1+P2: dengan datangnya
Juruslamat, maka tidak ada lagi pilihan manusia selain harus
bertobat!
J: aku ingin mencari keadilan, segala
kepurapuraan lenyap, kebencian tidak merajalela, dan kiranya Tuhan yang
mengatur dan memelihara hidupku.
PR: aku sering melihat betapa sulitnya hidup ini,
disana-sini banyak ketimpangan, banyak yang tamat sekolah pengangguran,
kemiskinan dan kekerasan tidak terselesaikan, kemerosotan moral yang
membahayakan generasi penerus.
LK: Aku manusia yang tidak tetap berpendirian,
sering mengalami kekecewaan bahkan
frustasi karena
keinginan yang tidak tercapai sehingga ku sering meninggalkan ibadahku. Kiranya
natal ini dapat merubah cara hidupku dan menyadarkan diriku sebagai pengikut Yesus.
S: Tuhan, kami menyerahkan tubuh, jiwa kami
kepadamu. Kini kami sadar dan siap untuk melakukan tugas pelayanan, yaitu
memberikan keselamatan dalam hidup kami.
17. Koor GKPA
18. Liturgi natal MUSPIDA
19. Liturgi natal oikumene
20. Doa syafaat
21. Bernyanyi dari kidung jemaat
no 92: 1-3...(Jemaat Berdiri)
1. Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan
kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
2. Malam kudus, sunyi
senyap. Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya,
kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom, lahir
Raja Syalom!”
3. Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan
berkat
tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak
kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.
22. KHOTBAH
23. Bernyanyi dari Buku ende 848:
1 -....(mengumpulkan persembahan)
1. Dison adong huboan Tuhan, Parbue ni ngolungku na so tardok nian.
Sadia ma argana Tuhan molo sai ni rajuman sude denggan basaM? Jalo ma Tuhan,
sai las ma rohaM.
2. Tanganku na metmet da, Tuhan, Na so hea
mansari dope au on Tuhan; Rohangku ma
hulehon, Tuhan Na boi pelehononku gabe las ni
rohaM, Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
3. Huingot do hataM da, Tuhan,
Ingkon sarihononhon anggim na metmetan; Ampehon ma tanganMu sangkan, Itak na
otik I unang suda nian, Jalo ma Tuhan, sai las ma roham
4.Di sini aku bawa, Tuhan, persembahan hidupku, semoga berkenan.
Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau
limpahkan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
5.Tanganku
yang kecil, ya Tuhan, belum mencari
makan sendiri, ya Tuhan.
Terimalah hatiku, Tuhan, menjadi persembahan yang Tuhan perkenan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
6.
Kuingat firmanMu, ya Tuhan, yang
mengajarkan kami mengingat yang kecil:
Berkati semuanya, Tuhan, supaya persembahan tetap mengalir t’rus.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
24. Doa pengutusan dan berkat:
P: Tuhan Allah yang maha kuasa, Yesus yang maha
kasih dalam Roh kudus penolong sejati, jadikanlah perayaan natal ini sebagai
renungan suci bagi kami masing-masing.
J: biarlah kutaburkan kasih
dan cintaMu
P: Dimana bila kami menghadapi
kekecewaan dan keputus-asaan
J: Biarlah kutaburkan
pengharapan dan kepastian imanku
P: di mana kami mengalami
kegelapan dan kekacauan
J: biarlah kutaburkan sinar
terang dan cahaya sukacita
P: dimana kami mengalami
ketakutan dan kegentaran
J: biarlah kutaburkan semangat
dan dorongan untuk bangkit.
P: semoga Allah yang penuh kasih menguatkan
segala niat baik yang telah kita ucapkan demi kemuliaanNya serta menjadi
sukacita kita bersama. Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah kabar baik
ini ke seluruh umat manusia.
J: ini aku utuslah Aku,
bimbinglah kami agar kami saling mengasihi dan menghormati
di Kabupaten
Mandailing Natal ini.
P: Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan:
Ya Allah, Bapa kami
yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang
melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu,
kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan
berkatilah persembanan umatMu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan
dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal
betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami
senantiasa bersyukur kepadaMu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami.Amin
P+J: Doa Bapa Kami
P: Tuhan memberkati engkau
dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi
engkau Kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya
kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera
J: 5 . 6 .
5 . 6 . 5 . 4 . 3 . .
A min
A min A
min
liturginy hanya 4 kali ya?
BalasHapusKak ada referensi fragmen gk
BalasHapus